National After-Sales Service Skill Contest (NASSC) 2008
WUJUD KOMITMEN TOYOTA DALAM HAL PELAYANAN
Mewujudkan komitmennya untuk memberikan the best total ownership experience, Toyota secara kontinyu terus mengadakan pengembangan dan perbaikan tak hanya dari segi produk, namun juga pelayanan kepada pelanggan. Bentuk nyata dari keseriusan Toyota dalam menjaga kualitas layanan purna jual tercermin dalam penyelenggaraan NASSC 2008. Kontes ini merupakan bagian dari Toyota Customer Service HRD System yang berlaku secara global.
Diadakan pertama kali pada tahun 1981 (kategori General Repair), tahun ini NASSC mempertandingkan kategori General Repair Technician, Service Advisor, dan Foreman. Peserta kontes nasional (30 orang) ini adalah para pemenang Regional Skill Contest yang telah diadakan oleh tiap dealer utama Toyota sebelumnya. Penilaian meliputi tes tertulis dan praktek dengan mengambil para instruktur TAM Training Center berkualifikasi Master sebagai tim jurinya.
“Aktifitas purna jual adalah bagian penting dalam memastikan perputaran siklus Best Total Ownership Experience yang memuaskan pelanggan. Untuk itu dibutuhkan man-power berkualitas dengan kompetensi berstandar internasional,” ungkap Johnny Darmawan, Presiden Direktur PT Toyota-Astra Motor. “NASSC itu sendiri dimaksudkan sebagai salah satu ajang untuk meningkatkan ketrampilan sekaligus motivasi para personil servis dalam memberikan yang terbaik kepada pelanggan.”
Untuk mendapatkan personil berkualitas tersebut, Toyota secara global menggunakan Toyota Customer Service HRD System, diawali dengan program T-TEP sebagai sumber ketersediaan tenaga kerja bengkel yang handal dan siap pakai. Toyota juga memberlakukan sistem training yang berjenjang dan bersertifikasi internasional.
Dari segi infrastuktur, di dalam lokasi Pusat Pelatihan TAM di Sunter, Toyota memiliki TSM Kaizen Dojo (Kaizen : perbaikan terus-menerus, Dojo : pusat pelatihan) sebagai sarana pelatihan dengan berbagai fasilitas yang dapat memberikan gambaran / praktek simulasi operasional bengkel secara utuh, dari proses perjanjian hingga proses penyerahan kendaraan.
Dari pusat pelatihan itu sendiri, Toyota melaksanakan pelatihan terhadap 1.200 trainee tiap tahunnya, terdiri atas personil servis Toyota maupun teknisi bengkel independen atau wiraswasta, serta pelatihan bagi guru-guru SMK T-TEP dan Sub T-TEP yang hingga kini telah mencapai jumlah lebih dari 650 orang.
Toyota juga mengembangkan berbagai alat bantu servis untuk meningkatkan kualitas serta efisiensi layanan, misalnya alat Intelligent Tester II dan Electronic Manual. IT II berfungsi untuk mendeteksi kerusakan dan melihat semua data pada sistem kendaraan, sedangkan Electronic Manual memudahkan dan mempercepat pencarian data yang sebelumnya dalam bentuk buku manual.
“Dengan Electronic Manual, kami dapat menghemat waktu pencarian referensi hingga 40% nya. Selain itu juga sangat menghemat tempat penyimpanan. Baik IT II maupun Electronic Manual adalah alat bantu yang wajib dimiliki setiap bengkel resmi Toyota,” papar Joko Trisanyoto, Marketing Direktur PT TAM lebih lanjut.
Selain mendapatkan tropi dan plakat dari TMC serta uang tunai PT TAM, para juara pertama dari tiap kategori akan diundang ke acara International Customer Service Champions’ Assembly di Jepang. Pemenang kategori GR Technician juga akan dikirim untuk mengikuti kontes Asian Skill Grand Prix seperti tahun-tahun sebelumnya.
Prestasi yang pernah diraih oleh para alumnus National Service Skill Contest di luar negeri tidak dapat dipandang sebelah mata. Pada tahun 2007 lalu, Indonesia menempati peringkat kedua (medali perak) untuk kategori Paint, setelah bertanding dengan negara-negara lainnya di Asia. /PR
Mewujudkan komitmennya untuk memberikan the best total ownership experience, Toyota secara kontinyu terus mengadakan pengembangan dan perbaikan tak hanya dari segi produk, namun juga pelayanan kepada pelanggan. Bentuk nyata dari keseriusan Toyota dalam menjaga kualitas layanan purna jual tercermin dalam penyelenggaraan NASSC 2008. Kontes ini merupakan bagian dari Toyota Customer Service HRD System yang berlaku secara global.
Diadakan pertama kali pada tahun 1981 (kategori General Repair), tahun ini NASSC mempertandingkan kategori General Repair Technician, Service Advisor, dan Foreman. Peserta kontes nasional (30 orang) ini adalah para pemenang Regional Skill Contest yang telah diadakan oleh tiap dealer utama Toyota sebelumnya. Penilaian meliputi tes tertulis dan praktek dengan mengambil para instruktur TAM Training Center berkualifikasi Master sebagai tim jurinya.
“Aktifitas purna jual adalah bagian penting dalam memastikan perputaran siklus Best Total Ownership Experience yang memuaskan pelanggan. Untuk itu dibutuhkan man-power berkualitas dengan kompetensi berstandar internasional,” ungkap Johnny Darmawan, Presiden Direktur PT Toyota-Astra Motor. “NASSC itu sendiri dimaksudkan sebagai salah satu ajang untuk meningkatkan ketrampilan sekaligus motivasi para personil servis dalam memberikan yang terbaik kepada pelanggan.”
Untuk mendapatkan personil berkualitas tersebut, Toyota secara global menggunakan Toyota Customer Service HRD System, diawali dengan program T-TEP sebagai sumber ketersediaan tenaga kerja bengkel yang handal dan siap pakai. Toyota juga memberlakukan sistem training yang berjenjang dan bersertifikasi internasional.
Dari segi infrastuktur, di dalam lokasi Pusat Pelatihan TAM di Sunter, Toyota memiliki TSM Kaizen Dojo (Kaizen : perbaikan terus-menerus, Dojo : pusat pelatihan) sebagai sarana pelatihan dengan berbagai fasilitas yang dapat memberikan gambaran / praktek simulasi operasional bengkel secara utuh, dari proses perjanjian hingga proses penyerahan kendaraan.
Dari pusat pelatihan itu sendiri, Toyota melaksanakan pelatihan terhadap 1.200 trainee tiap tahunnya, terdiri atas personil servis Toyota maupun teknisi bengkel independen atau wiraswasta, serta pelatihan bagi guru-guru SMK T-TEP dan Sub T-TEP yang hingga kini telah mencapai jumlah lebih dari 650 orang.
Toyota juga mengembangkan berbagai alat bantu servis untuk meningkatkan kualitas serta efisiensi layanan, misalnya alat Intelligent Tester II dan Electronic Manual. IT II berfungsi untuk mendeteksi kerusakan dan melihat semua data pada sistem kendaraan, sedangkan Electronic Manual memudahkan dan mempercepat pencarian data yang sebelumnya dalam bentuk buku manual.
“Dengan Electronic Manual, kami dapat menghemat waktu pencarian referensi hingga 40% nya. Selain itu juga sangat menghemat tempat penyimpanan. Baik IT II maupun Electronic Manual adalah alat bantu yang wajib dimiliki setiap bengkel resmi Toyota,” papar Joko Trisanyoto, Marketing Direktur PT TAM lebih lanjut.
Selain mendapatkan tropi dan plakat dari TMC serta uang tunai PT TAM, para juara pertama dari tiap kategori akan diundang ke acara International Customer Service Champions’ Assembly di Jepang. Pemenang kategori GR Technician juga akan dikirim untuk mengikuti kontes Asian Skill Grand Prix seperti tahun-tahun sebelumnya.
Prestasi yang pernah diraih oleh para alumnus National Service Skill Contest di luar negeri tidak dapat dipandang sebelah mata. Pada tahun 2007 lalu, Indonesia menempati peringkat kedua (medali perak) untuk kategori Paint, setelah bertanding dengan negara-negara lainnya di Asia. /PR
<< Home